A. Judul
Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan
B. Kompetensi Dasar
Peserta didik mampu menentukan konsentrasi larutan asam atau
basa untuk menghitung
banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit
menggunakan titrasi asam-basa.
C. Dasar Teori
Acidimetri dan alkalimetri adalah analisis kuantitatif
volumetri berdasarkan reaksi
netralisasi. Acidimetri adalah reaksi netralisasi (titrasi)
larutan basa dengan larutan
standar asam.
Alkalimetri adalah reaksi netralisasi (titrasi) larutan asam dengan
larutan
standar basa. Jadi, keduanya dibedakan pada larutan
standarnya.
Penentuan kadar CH3COOH dalam asam cuka
perdagangan cara alkalimetri ini menggunakan larutan NaOH sebagai larutan
standar basa/titrasi basa. Pada titrasi asam asetat dengan NaOH sebagai larutan
standar akan dihasilkan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat,
dengan persamaan sebagai berikut.
NaOH (aq) + CH3COOH
(aq) ⎯⎯→ CH3COONa(aq) + H2O(l)
Berbagai merek asam cuka tersedia di pasar. Rata-rata
mencantumkan kadar 25% pada labelnya. Pada praktikum ini akan dilakukan
percobaan untuk menyelidiki kebenaran label tersebut dengan menggunakan titrasi
alkalimetri. Perlu kita perhatikan bahwa dalam titrasi digunakan larutan yang
relatif encer. Oleh karena itu, asam cuka perdagangan harus kita encerkan. Jika
tidak diencerkan maka akan memerlukan larutan No. Volume NaOH 0,1 M yang Telah
Digunakan
NaOH yang terlalu banyak. Hal ini selain tidak praktis, juga
tidak mempunyai ketelitian yang baik.
D. Alat dan Bahan
No. Nama Alat Ukuran
Jumlah No. Nama Bahan Jumlah
1. Buret 50 mL 1
buah 1. Larutan NaOH 0,1 M 150 mL
2. Erlenmeyer 250 mL 3 buah 2. Asam cuka perdag. 30 mL
3. Gelas beker 250 mL 1 buah 3. Indikator PP 3 tetes
4. Gelas ukur 50 mL
1 buah 4. Akuades 1 liter
5. Pipet tetes - 1
buah
6. Corong kaca - 1
buah
7. Klem dan statif
- 1 buah
8. Pipet gondok 10
mL 1 buah
9. Labu ukur 100 mL 1 buah
10. Botol semprot -
1 buah
E. Cara Kerja
1. Buatlah larutan NaOH 0,1 M sebanyak 100 mL dengan
menggunakan labu ukur.
2. Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 M hingga garis 0 mL .
3. Ambil 5 mL asam cuka perdagangan, lalu encerkan sampai
volume 100 mL dalam
labu ukur.
4. Masukkan 10 mL larutan asam cuka yang telah diencerkan ke
dalam erlenmeyer,
kemudian tetesi dengan indikator PP sebanyak 3 tetes.
5. Tetesi larutan asam cuka dengan larutan NaOH 0,1 M. Penetesan harus dilakukan
secara hati-hati dan labu erlenmeyer terus-menerus
digoncangkan. Penetesan
dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu
menjadi merah muda.
6. Hitung volume NaOH 0,1
M yang digunakan.
7. Ulangi prosedur di atas hingga diperoleh tiga data yang
hampir sama.
8. Hitunglah kadar asam cuka perdagangan tersebut.
F. Data Pengamatan
G. Analisis Data
G. Analisis Data
1. Tentukan volume rerata larutan NaOH 0,1 M yang digunakan.
2. Tentukan jumlah mol NaOH yang digunakan.
3. Tentukan jumlah mol asam cuka berdasarkan perbandingan koefisien reaksi.
NaOH(aq) + CH3COOH
(aq) ⎯⎯→ CH3COONa(aq) + H2O(l)
4. Tentukan kadar asam cuka perdagangan tersebut (ρ asam
cuka = 1,05 g/mL).
5. Bandingkan kadar asam cuka yang Anda hitung dengan kadar
asam cuka yangtertera dalam label.
Daftar pustaka:
Buku Bse Kimia kelas xi Ipa sems. 2 (Budi Utami)
Daftar pustaka:
Buku Bse Kimia kelas xi Ipa sems. 2 (Budi Utami)